Baru-baru ini, investigasi dugaan penipuan yang melibatkan pendiri HYBE, Bang Si Hyuk, telah mengambil langkah baru.
Ketua sekaligus pendiri HYBE, Bang Si Hyuk, sedang diselidiki oleh Financial Supervisory Service (FSS) atas dugaan menyesatkan investor untuk menjual saham mereka kepada dana ekuitas swasta (PEF) yang didirikan oleh salah satu rekan dekatnya.
Perkembangan terbaru dalam investigasi ini juga mencakup berita penggeledahan dan penyitaan di kantor pusat HYBE terkait dengan mantan karyawan, “A.”
Dengan jumlah yang berpotensi diperoleh dari dugaan penipuan ini melebihi 400 juta USD dan profil tinggi HYBE, investigasi ini menjadi topik diskusi besar.
Di tengah situasi ini, komentar yang dibuat oleh Hanni dari NJZ (NewJeans) kembali muncul seiring netizen merenung.
NJZ saat ini sedang dalam masa hiatus terkait masalah hukum grup dengan ADOR dan HYBE. Baru-baru ini, diumumkan bahwa grup ini dapat menghadapi denda jika mereka melakukan aktivitas independen selama gugatan masih berjalan.
Grup ini sebelumnya mengumumkan bahwa mereka tidak lagi di bawah ADOR dan HYBE selama konferensi pers pada November 2024.
Selama konferensi pers, Hanni membahas alasan pemutusan kontrak mereka, mengkritik ADOR karena tidak lagi memiliki “ketulusan dalam seni musik.”
“Perusahaan yang tidak lagi punya ketulusan dalam seni musik, perusahaan yang hanya punya pikiran tentang menghasilkan uang, dan tidak punya hati nurani tentang efek negatif yang mereka ciptakan melalui cara yang tidak otentik.”
— Hanni
Pada saat itu, ada banyak reaksi negatif terhadap kata-kata Hanni, namun, perhatian kini kembali tertuju pada komentar tersebut seiring investigasi yang sedang berlangsung.