Apakah ini bisa menandai titik balik dalam cara mengukur rating TV?
Era pelacakan pemirsa berbasis sampel yang sudah ketinggalan zaman mungkin akan segera berakhir.
Sebuah sistem data penayangan terintegrasi berbasis IPTV yang baru, yang mampu menangkap perilaku pemirsa skala penuh dan pola konsumsi siaran, telah menerima validasi akademis atas keakuratannya.
Para ahli berpendapat ini bisa menjadi terobosan bagi operator media kecil yang kesulitan di pasar penyiaran yang kompetitif.
Mereka adalah seperti Penyedia Program (PPs).
Pada 21 Mei, Korea Society for Broadcasting and Telecommunication Studies menyelenggarakan seminar.
Judulnya adalah “Pertumbuhan Baru dan Koeksistensi dalam Penyiaran dan Periklanan: Menemukan Jawaban dalam Data Penayangan Media” di Seoul Club Hall, Seoul.
Acara ini diorganisir bekerja sama dengan Korea IPTV Broadcasting Association.
Seminar ini membahas verifikasi keandalan “Platform Data Penayangan Terintegrasi IPTV”.
Platform ini sedang dikembangkan oleh tiga penyedia IPTV utama Korea (KT, SK Broadband, dan LG Uplus) dan akan diluncurkan akhir tahun ini.
Diskusi mencakup motivasi di balik pengembangan platform, dampak yang diharapkan, serta potensi perubahan dan peluang bagi industri penyiaran.
Acara ini menampilkan dua presentasi utama, diikuti diskusi panel.
Presentasi berfokus pada kebutuhan dan kredibilitas data penayangan IPTV.
Sung Yoon Taek, Peneliti Senior di Korea Broadcasting Advertising Corporation, membuka dengan presentasi.
Judulnya “Menjelajahi Potensi dan Strategi Ekspansi Data Penayangan Baru.”
Dia menjelaskan bagaimana data penayangan terintegrasi IPTV dapat mengubah industri penyiaran.
Sung Yoon Taek menunjukkan keterbatasan sistem rating tradisional berbasis sampel.
Di mana saluran kecil seringkali mencatat rating 0% karena ukuran sampel yang terbatas.
Sebaliknya, data IPTV, yang berasal dari 18 juta pelanggan melalui set-top box, dapat memberikan pengukuran terperinci.
Ini mencakup perilaku penayangan dan paparan iklan yang dilewatkan sistem lama.
Dia memprediksi, “Dalam lingkungan penyiaran yang berubah setiap menit, data berbasis set-top box IPTV tidak hanya dapat meningkatkan industri penyiaran, tetapi juga merevitalisasi periklanan.”
Pembicara kedua, Profesor Hwang Yong Seok dari Konkuk University, mempresentasikan temuan.
Judul presentasinya adalah “Memverifikasi Keakuratan dan Menjamin Keandalan Data Penayangan IPTV.”
Profesor Hwang membagikan penelitian terbaru oleh Digital Communication Research Center Konkuk University.
Ini menunjukkan bahwa data waktu penayangan berbasis set-top box dari tiga penyedia IPTV menunjukkan akurasi yang lebih tinggi dibandingkan sistem berbasis panel konvensional.
Timnya menganalisis data menggunakan metrik seperti Path Recognition Rate, Total Error, dan Time Recognition Error Tolerance Pass Rate.
Hasil menunjukkan tingkat pengenalan jalur 97–99% (tidak termasuk model kesalahan perangkat) dan total kesalahan lebih rendah dibandingkan metode berbasis panel.
Ketiga penyedia IPTV menunjukkan akurasi di atas 98% dalam uji pengenalan waktu.
Profesor Hwang, peneliti utama, menyatakan, “Data berbasis set-top box IPTV kemungkinan akan menghasilkan metrik penayangan yang lebih akurat dan terpercaya.
Jika kami mengatasi masalah seperti kesulitan mengidentifikasi waktu penayangan individu, data tersebut dapat mengarah pada analisis penggunaan media yang canggih dan pengembangan layanan yang dipersonalisasi.”
Ini menandai studi akademis pertama yang menawarkan bukti empiris.
Bukti ini untuk objektivitas dan potensi penerapan data penayangan IPTV dalam penyiaran.
Ini kemungkinan akan menarik perhatian signifikan di kalangan akademis dan industri.
Terutama, ini bisa memberikan visibilitas bagi saluran kecil yang sebelumnya diabaikan oleh sistem tradisional.
Berpotensi mengguncang industri penyiaran dan periklanan.
Diskusi panel, dimoderatori oleh Profesor Jun Beom Soo dari Hanyang University, menampilkan para ahli industri:
- Jeong Yong Chan (Peneliti Senior, KISDI)
- Profesor Park Min Kyu (Korea University)
- Im Seok Bong (CEO, Direct Media Lab)
- Mo Jeong Il (VP, Digital First)
Mereka membahas strategi memanfaatkan data penayangan IPTV dan dukungan kebijakan yang diperlukan.
Lee Byung Seok, Ketua Korea IPTV Broadcasting Association, menekankan, “Seminar ini signifikan karena mencakup verifikasi formal pertama kredibilitas data penayangan set-top box IPTV.
Kami berharap platform ini akan memperkuat daya saing industri media Korea dan menciptakan peluang bisnis baru bagi penyiar yang lebih kecil.”
Sistem rating TV tradisional di Korea mengandalkan “people meters“.
Alat ini dipasang di TV rumah tangga terpilih.
Pemirsa memasukkan kode individu mereka saat menonton, sehingga sistem dapat mencatat siapa yang menonton apa.
Masalah intinya? Metode ini sudah ada selama lebih dari 30 tahun dan tidak lagi mencerminkan kebiasaan menonton modern.
Ukuran sampelnya yang kecil mendistorsi penayangan aktual dan menghasilkan hasil yang tidak akurat.
Para kritikus industri berpendapat bahwa metode people meter yang stagnan gagal mengimbangi tren konsumsi media yang beragam saat ini.
Selain itu, perbedaan data antar lembaga rating telah merusak kredibilitas.
Data yang tidak akurat mempengaruhi perencanaan program, kualitas konten, dan secara tidak proporsional berdampak pada saluran yang lebih kecil dengan melaporkan pangsa audiens mereka di bawah nilai sebenarnya.
Dengan pengumpulan data skala besar secara real-time oleh IPTV, pergeseran yang sudah lama tertunda dalam pengukuran penayangan mungkin akhirnya akan terjadi.