Kita baru empat episode dalam “Spring of Youth”, tapi tumpukan tisu bekas sudah menggunung.
Episode ini penuh dengan konflik keluarga, rasa bersalah pribadi, romansa baru, dan pengkhianatan tak terduga. Taruhannya terasa lebih tinggi saat rahasia terungkap dan hubungan diuji. Berikut lima momen tak terlupakan yang membuat episode ini memilukan sekaligus penuh harapan.
Peringatan: mengandung spoiler untuk episode 4!
Ayah Tae Yang (Lee Seung Hyub), Seo Min Cheol (Kim Jong Tae), terus mengejutkan penonton dengan batas kendali yang ia terapkan pada putranya.
Di episode sebelumnya, desakannya agar Tae Yang mengejar karier medis, padahal Tae Yang jelas takut darah dan punya passion di musik, sudah mengkhawatirkan.
Namun, episode 4 membawanya ke tingkat yang baru.
Dokter “selebriti” itu tega membawa putranya secara paksa dari penampilan band TWO SAGYE dan memasukkannya ke rumah sakitnya dengan diagnosis delusi kebesaran yang dibuat-buat. Ini bukan sekadar mengendalikan, ini sudah kriminal.
Situasi ini lebih memilukan lagi karena respons Tae Yang yang tenang.
Alih-alih melawan untuk dirinya sendiri, ia memohon agar ayahnya tidak menyakiti band, menunjukkan lagi sifat tanpa pamrihnya.
Di banyak drama romantis, ada kalimat seperti, “Kamu adalah kekuatan terbesarku sekaligus kelemahan terbesarku.”
Sentimen itu secara mengejutkan cocok untuk Seo Min Cheol, ayah Tae Yang. Kekuatan terbesarnya adalah citra publiknya.
Di masa lalu, ia berhasil menghindari konsekuensi, termasuk kasus tabrak lari, berkat reputasinya yang mentereng dan koneksi yang kuat.
Tapi kali ini, Sa Gye (Ha Yoo Joon) dan band menggunakan citra itu untuk melawannya, dan hasilnya cerdas sekaligus memuaskan.
Setelah direktur itu memenjarakan Tae Yang dengan diagnosis palsu, para remaja itu meyakinkan seorang pasien yang putus asa bahwa sang direktur secara pribadi menawarkan kamar Tae Yang kepadanya. Dengan staf rumah sakit yang mengawasi dan pasien yang penuh harapan, direktur itu tidak punya pilihan selain mengikuti permainan.
Ia tidak bisa mengambil risiko terlihat buruk.
Seluruh situasi ini paling pas digambarkan dalam dua kata: chef’s kiss.
Kisah Kim Bom (Park Ji Hu) terus menjadi salah satu alur paling menyayat hati dalam “Spring of Youth”.
Meskipun kita sudah tahu ibunya meninggal dalam kecelakaan tabrak lari yang disebabkan oleh CEO The Crown, Cho Sang Hun (Jo Han Chul), dan ayah Tae Yang, episode 4 mengungkap lapisan beban emosional lain yang ditanggung Bom sendirian.
Enam tahun lalu, saat ibunya koma, Kim Bom muda ditanya oleh dokter apakah ia bersedia mempertimbangkan donasi organ. Diberitahu bahwa ibunya tidak akan sadar, ia pun setuju.
Tetapi sekarang, bertahun-tahun kemudian, ia dihantui oleh kemungkinan bahwa ia membuat keputusan yang salah. Bagaimana jika ibunya bisa pulih? Bagaimana jika ia menunggu sedikit lebih lama?
Ia bukan hanya berduka atas kehilangan, ia bergulat dengan keyakinan bahwa mungkin ia yang menyebabkannya. Itu beban yang kejam untuk ditanggung siapa pun, apalagi seorang remaja yang membuat pilihan mustahil.
Mengejutkannya, di adegan ini, kita juga mengetahui bahwa Sa Gye menerima transplantasi kornea dari ibu Kim Bom.
Ini menjelaskan mengapa ia memimpikan lagu pertama Kim Bom dan mengapa ia melihat kilas balik kecelakaan meskipun tidak hadir di lokasi kejadian hari itu.
Apa yang awalnya tampak sebagai adegan komedi di “Spring of Youth” dengan cepat berubah menjadi mengganggu jika dilihat dari sudut pandang realistis.
Mantan penggemar Sa Gye muncul di rumahnya, didorong oleh bibi Kim Bom, yang mengonfirmasi alamatnya hanya untuk menjual barang-barang pribadinya.
Meskipun momen ini cenderung ke humor yang absurd, itu mencerminkan realitas pahit yang dihadapi banyak idola: alamat bocor, rencana penerbangan, dan informasi pribadi dijual oleh orang-orang di sekitar mereka.
Ironisnya? Seorang penggemar memprotes upaya bibi untuk menjual barang-barang Sa Gye, menyebutnya pelanggaran privasi.
Namun, ia kemudian membobol rumah Sa Gye dan mengobrak-abrik tempat itu. Pembicaraan batas privasi berakhir di mana obsesi penggemar dimulai.
Hubungan Sa Gye dan Kim Bom mengambil arah yang manis di episode ini saat mereka akhirnya mulai berkencan dan berbagi ciuman lembut di bawah sinar rembulan.
Kedekatan mereka membawa kehangatan pada cerita, tetapi momen ini terasa campur aduk.
Menyaksikan mereka bersama dari jauh, patah hati Tae Yang yang tenang sangat terasa dan pasti akan memicu second-lead syndrome di kalangan penonton.
Yang memperburuk keadaan, Kim Bom kemudian menangis di pelukan Tae Yang, mengaku takut kehilangan Sa Gye. Gadis, ya, kamu sedang jatuh cinta, tapi tolong jangan lakukan ini pada Tae Yang yang berharga.
Jika Sa Gye melihat ingatan ibu Kim Bom karena ia menerima korneanya, ini membuka kemungkinan menarik.
Bisakah pasien lain yang menerima donasi organnya juga mengalami mimpi atau perasaan serupa?
Kita harus menunggu episode berikutnya untuk mengetahuinya!
Selamat menonton “Spring of Youth”!
Hello Soompiers! Apakah menurutmu Sa Gye akan bisa mendapatkan keadilan untuk ibu Kim Bom?
Beri tahu kami di bagian komentar di bawah!
Javeria adalah spesialis binge-watching yang suka menghabiskan seluruh K-drama dalam sekali duduk. Naskah yang bagus, sinematografi yang indah, dan tanpa klise adalah cara menuju hatinya. Sebagai penggemar musik, ia mendengarkan berbagai artis dari berbagai genre dan men-stan grup idola yang memproduksi sendiri, SEVENTEEN. Kamu bisa bicara dengannya di Instagram @javeriayousufs.
Saat ini menonton: “Spring of Youth”, “Second Shot at Love”, dan “Our Unwritten Seoul”.
Menantikan: “Squid Game Season 3” dan “Good Boy”.