SeoulSource – Gelombang reaksi keras dari penggemar KPop dan warganet membanjiri jagat maya menyusul perilisan trailer dan detail mengenai film dokumenter yang akan datang tentang Lee Soo Man, pendiri perusahaan hiburan raksasa Korea Selatan, SM Entertainment.
Film berjudul Lee Soo Man: King Of KPop yang akan tayang pada 13 Mei mendatang, alih-alih disambut antusias, film ini justru menuai kecaman pedas, terutama terkait dengan penggunaan materi sensitif yang dianggap tidak menghormati mendiang Kim Jonghyun, anggota boy group SHINee.
Lee Soo Man merupakan figur sentral dan tak terpisahkan dari sejarah perkembangan industri hiburan Korea Selatan modern. Kiprahnya dalam mendirikan dan mengembangkan SM Entertainment telah melahirkan banyak bintang KPop ternama yang mendunia.
Kontribusinya dalam meletakkan fondasi sistem trainee dan strategi pemasaran yang inovatif diakui secara luas. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kisah hidup dan perjalanan kariernya diangkat menjadi sebuah film dokumenter.
Amazon Prime Video mulai membagikan cuplikan-cuplikan yang menampilkan berbagai tokoh penting dari era SM Entertainment. Namun, harapan untuk sebuah tontonan yang informatif dan menghargai sejarah industri ini dengan cepat berubah menjadi kekecewaan dan kemarahan.
Cuplikan video yang beredar daring pada 29 April lalu memperlihatkan wawancara dengan sejumlah idola yang pernah dan masih berada di bawah naungan SM Entertainment. Namun, sorotan tajam justru tertuju pada penyertaan bagian yang membahas opini negatif tentang Lee Soo Man dan industri KPop secara umum.
Istilah ‘Sisi Gelap KPop’ yang seringkali digunakan oleh media Barat turut ditampilkan, dan yang paling mengejutkan dan menyakitkan, bagian ini menyertakan klip dari prosesi pemakaman Jonghyun SHINee.
Penggunaan momen duka yang mendalam ini dalam konteks yang dianggap mereduksi sosok Jonghyun menjadi sekadar ilustrasi ‘sisi gelap’ industri telah memicu reaksi keras dari para penggemar dan warganet.
Banyak yang menilai tindakan ini sebagai bentuk ketidakpedulian dan penghinaan terhadap mendiang artis dan para penggemarnya. Mereka menuduh Lee Soo Man dan tim produksi film dokumenter berusaha memanipulasi narasi untuk memperbaiki citra sang pendiri SM Entertainment dengan mengorbankan kenangan dan rasa hormat terhadap Jonghyun.
Gelombang kritik tidak hanya tertuju pada penggunaan gambar pemakaman Jonghyun. Sebagian besar warganet juga menilai keseluruhan proyek dokumenter ini sebagai tindakan yang tidak sopan dan berpotensi mengeksploitasi para idola di bawah SM Entertainment.
Mereka menyoroti berbagai kontroversi dan tuduhan perlakuan tidak adil yang pernah dialamatkan kepada Lee Soo Man selama masa kepemimpinannya di agensi tersebut.
Menyusul kemunculan trailer dan detail kontroversial tersebut, sejumlah besar penggemar dan warganet menyerukan boikot terhadap film dokumenter tersebut.
Mereka mendesak Amazon Prime Video dan pihak-pihak terkait untuk mempertimbangkan kembali konten film tersebut dan menghapus bagian-bagian yang dianggap tidak menghormati Jonghyun dan berpotensi menyakiti perasaan para penggemar.
- “Mereduksi Jonghyun, hidupnya menjadi sekadar catatan kaki dalam narasi yang diputarbalikkan tentang sisi gelap KPop untuk membuat LSM terlihat lebih baik adalah hal yang menjijikkan. Itu keji. Menggunakan video dari pemakamannya untuk melayani agenda itu? Itu bukan hanya tidak peka, itu eksploitatif dan benar-benar memuakkan,”
- “Kami meminta Anda untuk tidak mendukung dokumenter ini karena kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan oleh para pembuat film dalam menggunakan foto-foto pemakaman Jonghyun di samping frasa sisi gelap KPop,”
- “Merendahkan Jonghyun dengan frasa tersebut dan menggunakan gambar-gambar sensitif seperti itu sungguh tidak sopan,”
- “Kalian boleh memanggilnya raja sesuka hati karena dialah yang menciptakan nama-nama besar TETAPI dia juga jahat menciptakan sistem yang kita sudah tau. Perlakuan buruk, memperlakukan Idola seperti mesin, bukan manusia,”
Dan cuitan kecaman lainnya yang terus membanjiri media sosial.
Kontroversi tersebut menjadi pengingat penting tentang sensitivitas dalam mengangkat kisah tokoh publik, terutama yang melibatkan isu-isu traumatis dan kehilangan.
Reaksi keras dari penggemar menunjukkan betapa pentingnya bagi para pembuat film untuk bertindak dengan etika dan rasa hormat yang tinggi terhadap subjek dan audiens mereka.
Kasus ini juga menyoroti kompleksitas sosok Lee Soo Man dalam lanskap KPop. Di satu sisi, ia diakui sebagai pionir yang membawa KPop ke panggung global, namun di sisi lain, ia juga menghadapi berbagai kritik dan kontroversi terkait gaya kepemimpinan dan dampaknya terhadap para artis di bawah naungannya.
Ingin baca berita Kpop Chart lebih mudah dan nyaman? klik di sini untuk pengguna android dan iOS!