Lagu Girls’ Generation yang Sempat Dihujat Kini Jadi Ikonik
Sebuah unggahan viral di Pann kembali menghidupkan diskusi tentang salah satu lagu utama Girls’ Generation yang awalnya menerima reaksi negatif luar biasa. Meskipun dibawakan oleh salah satu grup wanita paling legendaris di K-Pop, debut lagu tersebut disambut dengan kritik tak terduga — bahkan dari penggemar.
SM Entertainment
Lagu utama yang dimaksud tidak lain adalah “The Boys” — sebuah lagu yang dianggap ikonik oleh banyak penggemar K-Pop saat ini.
SM Entertainment
Unggahan tersebut — yang telah mengumpulkan lebih dari 62.000 tampilan — menyoroti bagaimana lagu tersebut diterima dengan buruk saat dirilis tetapi sejak itu dievaluasi ulang secara lebih positif dari waktu ke waktu. Beberapa netizen mengakui bahwa mereka terkejut dengan banyaknya reaksi keras yang diterimanya saat itu, sementara yang lain memperdebatkan lagu-lagu lain dari grup wanita SM Entertainment yang menghadapi reaksi serupa.
Selain “The Boys,” hit kontroversial mereka “I Got A Boy” juga sering disebutkan di komentar.
Sementara “The Boys” adalah penyimpangan gaya dari bubblegum pop khas Girls’ Generation, “I Got a Boy” mengambil pendekatan yang lebih eksperimental — memadukan berbagai genre musik dalam satu lagu. Setelah dirilis pada tahun 2013, beberapa pendengar K-Pop menganggapnya kacau! Tetapi selama bertahun-tahun, lagu ini sekarang mendapatkan reputasi sebagai lagu yang inovatif dan berpengaruh.
TheQoo
- “Jika Anda hanya melihat lagu-lagunya saja, semua lagu Girls’ Generation bagus, tetapi ada begitu banyak yang tidak bisa saya dengarkan karena liriknya… Terutama hari ini, saya benar-benar tidak tahan dengan mereka.”
- “Saya ingat The Boys dan I Got a Boy mendapat beberapa reaksi keras. Apakah Hoot tidak disukai, ya…?”
- “Saya pikir itu akan menjadi I Got a Boy. Saya sebenarnya menyukai The Boys.”
- “I Got a Boy benar-benar menimbulkan reaksi beragam.”
- “Saya tidak tahu tentang penggemar yang tidak menyukainya, tetapi fandom mereka berada di puncaknya saat itu. Konsepnya bagus.”
Pola reaksi keras awal yang diikuti oleh apresiasi kemudian ini tidak unik untuk Girls’ Generation. Grup lain telah mengalami lintasan serupa dengan lagu utama eksperimental — “Zimzalabim” Red Velvet dan “Sticker” NCT 127 menjadi contoh utama.
Seiring tren di K-Pop berkembang, lagu-lagu yang dulunya dipandang sebagai pemecah belah sering kali ditemukan kembali oleh generasi penggemar yang lebih baru, membuktikan bahwa kesan pertama tidak selalu final.
Bagaimana menurut Anda? Lagu utama Girls’ Generation mana lagi yang cocok dengan deskripsi tidak disukai pada awalnya, tetapi kemudian menjadi hit ikonik? Beri tahu kami di komentar di postingan media sosial kami!
Disclaimer: Artikel ini diterjemahkan dari artikel asli.