Pada tanggal 24 Januari, ‘Crime Chief’ JTBC melaporkan klaim seorang pelanggan yang membeli lukisan karya Song Min Ho (Mino), anggota grup K-pop WINNER, dua tahun lalu, tetapi hingga kini belum menerimanya.
Song Min Ho, yang memulai debutnya sebagai seniman dalam pameran pada tahun 2019, mengadakan pameran solo pertamanya pada Desember 2022. Pelanggan tersebut menghadiri pameran dan membeli sebuah karya berjudul I Thought melalui galeri yang bertanggung jawab atas penjualan konsinyasi seharga 25 juta KRW (sekitar $18.000).
Lukisan tersebut awalnya dijadwalkan untuk dikirim pada Februari 2023, setelah pameran berakhir. Namun, galeri berulang kali menunda pengiriman, dengan alasan seperti jadwal pameran di luar negeri.
Sementara itu, kurator yang bertanggung jawab memberi tahu pelanggan, “Setelah mendiskusikan penjualan, kami melanjutkan dengan pameran. Namun, karena masalah seperti pameran di luar negeri, kami diberitahu bahwa lukisan yang saat ini dipajang tidak lagi tersedia untuk dijual. Sebagai gantinya, kami akan menyediakan lukisan baru serupa dari artis tersebut.”
Pelanggan memprotes, “Jika lukisan itu tidak untuk dijual, mengapa diberi harga dan ditawarkan untuk dibeli?” dan mengeluh kepada galeri. Kemudian terungkap bahwa lukisan itu sudah dipesan oleh seorang penyanyi wanita terkenal dan tidak tersedia untuk dijual sejak awal. Tim Song Min Ho berpendapat bahwa galeri telah membuat reservasi penjualan tanpa persetujuan artis, menyalahkan galeri atas kesalahan tersebut.
Meskipun telah membayar uangnya, pelanggan masih belum menerima karya seni tersebut dan telah mengajukan gugatan perdata. Tim Song Min Ho membantah bahwa galeri telah membuat penawaran penjualan kepada pelanggan, yang telah setuju untuk membelinya.
Namun, pelanggan tidak dapat menerima lukisan tersebut selama lebih dari dua tahun, dengan galeri menyebutkan identitas pembeli yang tidak jelas. Akibatnya, pelanggan mengajukan gugatan perdata. Putusan pengadilan pertama menetapkan bahwa “lukisan harus dikirimkan kepada pembeli, dan jika tidak dapat dikirimkan, jumlah yang dibayarkan harus dikembalikan.”
Pelanggan sekarang menuntut tambahan 40 juta KRW (sekitar $30.000) dalam penyelesaian, dengan alasan bahwa biaya hukum saja berjumlah setidaknya 20 juta KRW (sekitar $14.000), dan mengingat biaya lain dan tekanan mental, jumlah yang diminta tidak berlebihan.
Namun, pengadilan dalam persidangan kedua tidak menyetujui tuntutan penyelesaian, dan pelanggan saat ini sedang mempertimbangkan banding. Galeri mengakui bahwa kurator, yang saat itu memiliki sedikit pengalaman, melakukan kesalahan tetapi membantah dengan mengklaim bahwa pembeli membuat tuntutan yang tidak masuk akal.
LIHAT JUGA: Mantan Pesenam Ritmik Son Yeon Jae membuka babak baru dalam hidup dan berbagi kabar terbaru.