Park Seo Jin: Kisah Perjuangan dan Kontroversi
Penyanyi Park Seo Jin, yang dikenal luas karena penampilannya yang tulus, baru-baru ini menarik perhatian publik setelah terungkap bahwa ia menerima pembebasan dinas militer di awal usia dua puluhan.
Menurut agensinya, Tajo Entertainment, penyanyi kelahiran 1995 itu dibebaskan dari dinas militer setelah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Administrasi Tenaga Kerja Militer. Pembebasan tersebut diberikan karena masalah kesehatan mental yang parah, yang membuatnya tidak layak untuk tugas militer reguler.
Penggemar dan netizen telah menyatakan pengertian setelah pengungkapan ini, karena Park sebelumnya telah terbuka tentang sejarah keluarga yang traumatis dan perjuangan kesehatan mentalnya di acara-acara seperti ‘Mr. House Husband 2’ KBS2 dan ‘Radio Star’ MBC.
Pembebasan Park Seo-jin telah menghidupkan kembali minat pada sejarah keluarganya, yang ditandai dengan hilangnya dua saudara laki-laki dan perjuangan ibunya melawan kanker.
Dalam episode April ‘Mr. House Husband 2’, Park berbagi kisah memilukan tentang kakak laki-lakinya. Satu meninggal karena komplikasi dari transplantasi hati saat berjuang melawan kanker hati, dan yang lainnya meninggal karena gagal ginjal kronis hanya 49 hari kemudian. Merefleksikan kesedihan ayahnya, Park berkata, “Ini adalah jalan-jalan pertama saya dan ayah saya sejak kematian saudara laki-laki saya—15 tahun yang lalu.”
Menambah kesulitannya, ibu Park didiagnosis menderita kanker serviks tak lama setelah kehilangan saudara laki-lakinya, yang semakin menggoyahkan kesejahteraan finansial dan emosional keluarga. Dalam episode terpisah, ia berbagi perjuangannya meninggalkan sekolah lebih awal untuk membantu ayahnya memenuhi kebutuhan, bahkan bekerja sebagai nelayan untuk menghidupi keluarga.
Terlepas dari simpati yang diperoleh dari pengakuannya yang jujur, Park juga menghadapi kritik, dengan beberapa orang menuduhnya menggunakan perjuangan keluarganya untuk menarik perhatian publik. Di ‘Radio Star’, dia mengakui, “Berbicara tentang keluarga saya menjadi sensitif. Saya telah melihat komentar yang mengatakan, ‘Dia mengeksploitasi rasa sakit keluarganya untuk mendapatkan popularitas.'”
Netizen menunjukkan reaksi beragam terhadap berita pembebasan militer. Sementara beberapa mengkritik penilaian tersebut, yang lain membela Park, dengan menyatakan:
- “Penyakit mental bermanifestasi dalam berbagai cara, termasuk depresi dan kecemasan, dan tidak boleh diabaikan.”
- “Mengingat keadaannya, termasuk menghidupi keluarganya sejak usia muda, pembebasan tersebut tampaknya dibenarkan.”
- “Dia mengikuti prosedur yang tepat dan tidak pantas dikritik.”
Kisah Park Seo Jin menyoroti persimpangan kompleks antara perjuangan pribadi, persepsi publik, dan kewajiban sosial. Saat perdebatan berlanjut, hal ini menimbulkan pertanyaan tentang seberapa besar pengertian dan kasih sayang yang kita berikan kepada tokoh publik yang menghadapi tantangan pribadi yang mendalam.