Kekerasan di Sekolah di Korea Selatan

Kasus kekerasan atau yang dapat dikatakan sebagai bullying/perundungan merupakan hal yang kerap kali terjadi tak terkecuali di Korea Selatan.

Kasus seperti ini biasa terjadi di beberapa sekolah di Korea Selatan bahkan tercatat data laporannya telah mencapai angka yang cukup tinggi.

Baru-baru ini, survei nasional yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Korea Selatan mengungkap mengenai peningkatan laporan kekerasan di sekolah mulai dari kalangan SD, SMP, dan SMA.

Survei tersebut dilakukan kepada 3,98 juta siswa dari kelas 4 SD sampai siswa SMA.

Tercatat pada tahun 2024, laporan kekerasan di sekolah meningkat untuk tahun keempat berturut-turut dan telah mencapai tingkat tertinggi dalam 11 tahun.

Ini diungkap saat survei kepada 3,98 juta siswa tersebut dan tercatat sebanyak 2,1% siswa mengalami kekerasan di sekolah.

Angka ini terbilang meningkat dari 1,9% tahun lalu dan merupakan angka tertinggi sejak tahun 2013.

Data mengungkap bahwa sebanyak 4,2% siswa SD di Korea Selatan mengalami kekerasan, siswa SMP 1,6%, dan siswa SMA 0,5%.

Adapun menurut survei tentang kekerasan di sekolah yang tampak pada gambar di atas terungkap bahwa kekerasan di sekolah yang terjadi mencakup kekerasan verbal, fisik, cyberbullying, dan asusila.

Kekerasan verbal mencapai 39,4%, kekerasan fisik sebanyak 15,5%, cyberbullying 7,4%, dan asusila 5,9%.