Boikot RIIZE: Dukungan dari Supplier dan Distributor K-Pop
Aksi boikot yang tengah dijalankan penggemar RIIZE semakin kuat dengan dukungan dari supplier dan distributor merchandise K-Pop dari mancanegara.
Selain dari menaikkan tagar di media sosial, mengisi petisi, dan berhenti streaming serta voting, bagian penting dari boikot adalah tidak membeli album atau merchandise RIIZE apa pun.
Agar gerakan ini didengar SM Entertainment, banyak penggemar telah membatalkan pre-order mereka untuk album maupun merchandise RIIZE yang baru saja dirilis.
Bukan hanya penggemar saja! Toko-toko distributor K-Pop yang mengumumkan bahwa mereka ikut mendukung boikot ini semakin banyak, menuliskan RIIZE is 7 pada post mereka.
Sebagai bentuk kontribusi mereka, para distributor dan supplier besar menyatakan bahwa mereka tidak akan melakukan pemesanan lebih lanjut untuk merchandise RIIZE setelah stok yang mereka miliki habis.
Mulai dari toko-toko yang berbasis di Asia, Eropa, hingga Amerika seperti EvePink dan LightUpK, bahkan SubKulture yang telah bekerja sama langsung dengan SM (SHINee, Red Velvet, NCT) untuk tur.
Sejauh ini sudah sekitar 50 toko yang menegaskan bahwa mereka tidak setuju dengan apa yang telah dilakukan SM Entertainment terhadap Seunghan dan RIIZE, dan bahwa mereka menentang bullying yang dilakukan agensi serta grup anti.
Dengan bergabungnya toko-toko besar ini dalam aksi boikot, banyak yang percaya ini akan mengirimkan pesan yang lebih kuat kepada SM Entertainment terutama karena menurut mereka, satu-satunya bahasa yang dipahami agensi tersebut adalah uang.
Media sosial dipenuhi dengan komentar BRIIZE internasional seperti, “K-BRIIZE bukan satu-satunya negara yang membeli merchandise dan album. Jika mayoritas toko dan pembeli internasional memboikot RIIZE, mungkin kita punya peluang untuk menyampaikan pesan kepada SM.”
Hal ini menjadi salah satu argumen dalam kasus karena begitu banyak fans dari Korea dan Cina yang mencemooh penggemar internasional dengan mengatakan bahwa daya beli album dan merchandise K-Pop mereka tidak setara.
Apa pendapatmu tentang gerakan boikot ini?
