Grup vs Solo: Mana yang Lebih Disukai Penggemar K-Pop?
Jika Agustus adalah tentang comeback musim panas grup yang eksplosif, transisi ke September akan didominasi oleh proyek solo. Dengan pengumuman seperti debut solo NCT Jaehyun, TWICE Tzuyu melangkah ke sorotan, “Hello, World” EXO Baekhyun, dan “Black Out” EXO Chanyeol, tampaknya proyek solo menjadi pusat perhatian.
Sebagai penggemar K-Pop, ini secara alami menimbulkan pertanyaan: apakah penggemar lebih menyukai proyek grup atau rilisan solo?
Perbedaan Grup dan Solo
Perdebatannya bukan tentang mana yang lebih baik—proyek grup atau solo—melainkan tentang apa yang lebih menarik perhatian penggemar. Proyek grup cenderung berfokus pada tema, konsep, dan gaya yang lebih luas yang dibuat untuk menarik khalayak luas. Pendekatan ini, meskipun berhasil, terkadang dapat membatasi artis, membatasi mereka pada citra atau gaya tertentu.
Misalnya, BTS telah merilis berbagai proyek grup dan solo selama dekade terakhir. Jika Anda adalah anggota ARMY, Anda mungkin telah memperhatikan perbedaan yang signifikan antara karya grup mereka dan usaha solo mereka. Rilisan grup BTS sering berpusat di sekitar tema harapan, bermimpi besar, dan mengatasi tantangan, semuanya dikemas dalam perpaduan funk dan pop yang menarik. Di sisi lain, proyek solo mereka menghadirkan pengalaman yang sama sekali berbeda.
Ambil contoh J-hope—karya solonya lebih edgy, lebih intens, dan menampilkan sisi dirinya yang tidak begitu menonjol dalam penampilan grup. Musik solonya memberi penggemar gambaran sekilas tentang genre yang benar-benar dia sukai, menawarkan hubungan yang lebih pribadi dan unik dengan keseniannya.
Meskipun proyek grup tidak diragukan lagi berdampak, ada sesuatu yang unik dan istimewa tentang karya solo. Mereka menyoroti bakat artistik penyanyi individu dengan cara yang sulit dicapai dalam pengaturan grup. Ambil lagu pra-rilis NCT Jaehyun “Dandelion” dan “Roses” sebagai contoh. Lagu-lagu ini menunjukkan kemampuan Jaehyun sebagai seorang pemain dan musisi, menampilkan sisi romantis dan ramah tamahnya di “Dandelion” dan pesonanya yang tak tertahankan di “Roses”. Aspek-aspek ini kurang terlihat ketika Jaehyun tampil bersama NCT127, yang lebih condong ke arah hip hop. Vokalnya disorot dalam proyek solonya, menawarkan lebih banyak kebebasan berekspresi, membuat musik terasa lebih pribadi dan unik.
Pendapat Penggemar
Di sisi lain, beberapa penggemar lebih suka artis tetap dengan proyek grup. Mereka bertanya-tanya apakah karya solo dapat menandakan akhir dari sebuah grup atau mencatat bahwa rilisan solo tidak mengalir atau terjual sebaik proyek grup. Yang lain berpendapat bahwa proyek solo dapat menyoroti perbedaan popularitas antara anggota grup, tergantung pada penjualan dan streaming, yang dapat menyebabkan ketegangan dalam fandom.
Kesimpulan
Mempertimbangkan kedua sisi diskusi, di mana Anda berdiri? Apakah Anda lebih suka proyek grup atau rilisan solo? Beri tahu kami pendapat Anda!